Skip to main content

Proyek Mikroprosesor

A Blast from The Past

Let's rewind to 2016. Di semester 3, saya bersama teman saya membuat sebuah produk untuk mata kuliah Sistem Digital dan Mikroprosesor. Terdapat proyek akhir yaitu proyek mikroprosesor. 

"Hmm.. bikin apa ya kira-kira?"

Akhirnya setelah perbincangan cukup panjang, tercetuslah sebuah ide...
Wireless Controlled Lamp!

Wah apa tuh Wireless Controlled Lamp? 
Wireless Controlled Lamp merupakan lampu yang dapat dikendalikan tanpa kabel menuju switch. Nah, koneksi yang digunakan berupa koneksi Bluetooth yang terhubung dengan ponsel Android dan menggunakan sebuah aplikasi android untuk memberi perintah kepada lampu tersebut. Aplikasi yang digunakan adalah Arduino Bluetooth. Produk ini memanfaatkan Light Dependent Resistor sebagai sensor inputnya, dan membutuhkan modul bluetooth untuk menghubungkan Arduino dengan ponsel Android. 

Kurang lebih penampakannya seperti ini:


Fungsi Produk
Fungsi dari produk ini adalah sebagai pengendali lampu tanpa kabel dan lampu hanya menyala apabila kondisi ruangan tempat lampu berada adalah gelap sesuai standar yang telah ditentukan atau memiliki intensitas cahaya yang rendah. Implementasi produk ini adalah dapat menjadi salah satu alat dalam sebuah sistem Smart Home, dimana fasilitas yang terdapat di dalam rumah dapat dikendalikan secara nirkabel dan ramah lingkungan.

For further use:
Wireless Controlled Lamp yang memanfaatkan Light Dependent Resistor sangat dibutuhkan karena dapat menghemat penggunaan listrik rumah tangga! Jika dikembangkan, jangkauan pengendali dapat dibuat menjadi lebih jauh lagi. Keuntungan yang paling menonjol dari koneksi nirkabel adalah mobilitas, dengan koneksi nirkabel lampu dapat dikendalikan darimana saja selama masih dalam jangkauan. Serta keuntungan lainnya adalah pengurangan anggaran biaya untuk kabel.

HOW TO MAKE IT?
Komponen yang digunakan untuk membuat produk ini adalah:
·         Sebuah komputer/laptop yang sudah terinstall software Arduino
·         1 kit Arduino Uno
·         LED
·         Modul Bluetooth HC-06
·         Ponsel Android yang sudah terinstall aplikasi Arduino Bluetooth yang dibuat oleh CircuitMagic (dapat diunduh dari Google Play Store)
·         3 buah resistor 1 kΩ
·         Light Dependent Resistor
·         Kabel jumper
·         Breadboard

Step-by-Step
1. Menyusun rangkaian dengan menggunakan breadboard, board Arduino, kabel jumper 3 buah resistor 1 kΩ, LED, dan modul bluetooth HC-06
2. Pasang USB cable pada Arduino dengan port USB yang terdapat pada PC
3. Menuliskan program pada IDE Arduino
4. Kompilasi project, kemudian upload program ke dalam Arduino board
5. Menjalankan program dengan menggunakan aplikasi Arduino Bluetooth

HOW TO USE IT
Cara menggunakan produk Wireless Controlled Lamp adalah sebagai berikut:
1.   Siapkan ponsel Android. Apabila pada ponsel Android belum terdapat aplikasi Arduino Bluetooth, unduh aplikasi Arduino Bluetooth yang dibuat oleh CircuitMagic dari Google Play Store terlebih dahulu.
2.   Setelah terunduh, buka aplikasi Arduino Bluetooth.
3.   Pairing bluetooth atau hubungkan ponsel Android dengan modul Bluetooth yang terdapat di dalam produk, yaitu HC-06. Jendela seperti di bawah ini akan muncul, tekan “connect” dan kemudian pilih HC-06 pada Available Devices, atau Paired Devices apabila sudah pernah menggunakan.


4.     Setelah ponsel sudah terhubung  dengan Arduino, maka jendela seperti di bawah ini akan muncul. Lampu dapat dikendalikan dengan menekan tombol ON atau OFF yang terdapat pada jendela berikut. Lampu akan menyala sesuai input pengguna di controller ini, namun lampu tidak dapat menyala apabila Light Dependent Resistor mendeteksi intensitas cahaya yang cukup tinggi. 


Lampu akan menyala pada ruangan dengan intensitas cahaya yang gelap seperti gambar di bawah ini:



Dan lampu tidak akan menyala pada ruangan dengan intensitas cahaya yang tinggi.

 

So, there it is!

=== BEHIND THE SCENE ===
Where the idea comes from?
Basically, kita berdua semacam pengen bikin sesuatu yang berhubungan sama Smart Home entah kenapa. 
...
"Smart Home menarik sih, wireless controlled gitu kan"
"Kalo mau wireless.. Yang pake modul Bluetooth dulu aja kali ya, gampang dicari dan murah belinya."
"Wah bisa tuh! Mungkin kayak smart lamp kali ya"
"Gimana kalau semacam smart lamp yang hemat energi gitu?" 
...
((ya kurang lebih seperti itu cuplikan reka ulang perbincangan saya dengan partner saya.))

Why do we make this?
Simply just because of our concern about global warming, and saving energy!

In The Making
Awal mulanya pun saat tau kita harus bekerja menggunakan Arduino, mulai lah kita mencari pinjaman sana sini. Saya mencari, partner saya pun turut mencari. Hasil pencarian saya berujung nihil, tapi untungnya partner saya menemukan sebuah pinjaman! Hore. Bisa kerja deh.

Alhamdulillah saya punya partner anak EP (jurusan Teknik Tenaga Listrik), jadi... untuk perlengkapan per-elektro-an, pastinya dia lebih mengerti dari saya, dan alhasil dia yang belanja barang-barang yang dibutuhkan. Nuhun pisan.

And the works begin..
Bikin flowchart, bikin program, "dandanin" breadboard dengan LED dan resistor, and so on and on.. Trial and error pasti ada, tentunya ada kesulitan yang dihadapi saat pembuatan proyek ini, seperti kesalahan pemasangan, program yang ditulis tidak  dapat memberikan output yang diinginkan, dan tidak dapat terhubung dengan aplikasi CircuitMagic. After a few this and that, permasalahan berhasil diselesaikan dan eng ing eng, jadilah the final product. Yay! 

And that was the throwback, here's to more days of inventing! 

Comments

Popular posts from this blog

A Look Into Industry 4.0

Apa itu Industry 4.0? Industry 4.0 merupakan revolusi industri ke-4, tahap pengembangan lebih lanjut dari organisasi dan manajemen proses value chain yang terlibat dalam industri, yang berbasis pada cyber-physical systems, menggabungkan dunia nyata dengan dunia virtual. [1]  Industry 4.0 memanfaatkan teknologi internet sebagai konektivitas antar sistemnya. Ilustrasi Revolusi Industri Lingkungan dari Industry 4.0 terdiri atas komponen berikut [1]: Environtment dari Industry 4.0 Suatu sistem dapat dikatakan Industry 4.0 harus mencakup: Interoperabilitas - mesin, perangkat, sensor dan manusia terkoneksi dan berkomunikasi satu sama lain Transparansi informasi - kontekstualisasi informasi berdasarkan data yang diperoleh dari sensor Bantuan teknis - memberikan bantuan kepada manusia dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah, dan melakukan tugas yang dianggap terlalu sulit atau tidak aman bagi manusia Desentralisasi pembuatan keputusan - kemampuan cyber-physical sys

The Progress of ClickLock

Halo! Pada progress kali ini, akan disampaikan mengenai rancangan hardware dan software. RANCANGAN HARDWARE DAN SOFTWARE Berikut adalah gambar rangkaian hardware dari sistem yang akan dibuat: Berikut adalah flow chart dari program sistem yang akan dibuat. A) Flowchart Program Hardware B) Flowchart Program Aplikasi Web Berikut ini adalah rancangan user interface dari aplikasi web yang akan dibuat. Rancangan user interface merupakan wireframe dari tiap halaman aplikasi web ClickLock. Pembuatan wireframe menggunakan aplikasi Balsamiq Mockup 3. 1. Wireframe Halaman Login Terdapat bagian untuk mengisi username dan password pengguna, dan tombol login untuk redirect ke halaman home apabila login berhasil. 2. Wireframe Halaman Home Terdapat navigation bar yang menampilkan HOME, MENU serta logo LOGOUT, serta pada halaman home terdapat kalimat sambutan untuk pengguna 3. Wireframe Halaman Schedule Terdapat navigation bar, se

Trouble is A Friend - for another IoT Project

Trouble he will find you No matter where you go Oh oh No matter if you're fast No matter if you're slow Oh oh ... Potongan lirik lagu Trouble is A Friend dari mbak Lenka di tahun 2008 mengawali post kali ini.  Masalah tidak perlu dicari, nanti ia akan datang sendiri Pada tugas IMKA kali ini, kami harus mencari sebuah masalah, yang dapat diselesaikan dengan IoT. Hmm kira-kira apa ya? Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan nampak jelas Tidak perlu jauh-jauh mencari masalah. Ternyata setelah disadari, masalah ada di dekat kita! One Real Problem: Ruang kelas sering kali masih terkunci Berdasarkan pengalaman, setidaknya 2 dari 5 kali kelas jam 7 pagi dalam satu minggu, kelas masih terkunci dan perlu mendatangi petugas dukungan teknik untuk membuka pintu ruang kelas. Hal ini menjadi masalah karena hal ini dapat memotong waktu efektif perkuliahan. Kelas yang seharusnya berlangsung selama 50 menit dapat menjadi 40 menit saj